Jumat, 29 Maret 2013

Pengelolaan Proyek Sistem Informasi - Requirement Document


Definisi
Requirement adalah gambaran dari layanan (services) dan batasan bagi sistem yangakan dibangun. Atau requirement adalah pernyataan/gambaran pelayanan yangdisediakan oleh sistem, batasan-batasan dari sistem dan bisa juga berupa definisi matematis fungsi-fungsi sistem.Requirement berfungsi ganda yaitu:

·         Menjadi dasar penawaran suatu kontrak --> harus terbuka untuk masukan
·         Menjadi dasar kontrak --> harus didefinisikan secara detilProses menemukan, menganalisis, mendokumentasikan dan pengujian layanan-layanan dan batasan tersebut disebut Requirement Engineering.

Requirement Document (RD) yaitu dokumen yang berisi rincian kebutuhan user. RD menyatakan masalah-masalah yang dihadapi user dan solusi umum yang dibutuhkan. Bahasanya berorientasi pada bahasa yang digunakan oleh user sehari-hari, dan jauh dari bahasa komputer.Kadangkala dokumen RD digunakan sebagai permohonan untuk sebuah proposal (Request for a proposal(RFP)) ketika user menawarkan proyeknya kepada kontraktor luar.

Dokumen RD harus jelas dan lengkap, sehingga Tim Proyek (Project Tem(PT)) dapat memahami seluruh masalah-masalah yang dihadapi oleh user dan dapat memperkirakan biaya penyelesaian proyek tersebut..  Kejadian penting pertama yang akan Anda hadapi berupa  persetujuan atau penandatanganan dokumen RD oleh User dan Tim Proyek.
Hal-hal yang terdapat dalam RD

Berikut ini adalah bagian-bagian dari RD :

1.      Pendahuluan
Identifikasi perusahaan (user) dan juga penjual dimana RD tersebut ditujukan. Tentukan masalah yang perlu diselesaikan, latar belakang, contoh situasi yang sedang dihadapi, motivasi-motivasi untuk menanggulanginya, dll. Bagian ini digunakan untuk memperkenalkan potensi penjual kepada perusahaan user atau departemen jika diperlukan, jelaskan kultur, lingkungan, dan bagaimana jalannya bisnis yang dilakukan. Berikan pengertian kepada Tim Proyek tentang masalah yang dihadapi user.
2.      Tujuan Proyek
Sebuah pernyataan singkat mengapa kita mengajukan proposal untuk pengembangan proyek. Batasanbatasan utama dalam penggunaan waktu dan keuangan dapat juga disebutkan.
3.      Fungsi-fungsi Utama.
Pernyataan singkat mengenai bagaimana sistem berfungsi berdasarkan tujuan proyek yang telah ditetapkan.
4.      Keluaran Umum
Penjelasan secara singkat tentang informasi yang dibutuhkan dari sistem.

5.      Informasi Input secara Umum
Input data apa yang diperlukan untuk menghasilkan output. Ini adalah waktu yang tepat untuk memastikan bahwa seluruh data yang dibutuhkan dapat tersedia pada waktu yang tepat pula.
6.      Kinerja (Performance)
Berapa banyak transaksi yang akan diproses, berapa banyak data yang akan disimpan, kapan laporan harus dihasilkan, dsb. Jelaskan waktu rata-rata dan waktu maksimal proses (dalam hari atau jam).
7.      Perkembangan (Growth)
Hal ini mungkin sulit untuk diramalkan, tetapi cobalah untuk menghitung kemajuan bisnis dan menetapkan berapa tahun lagi sistem masih dapat diharapkan untuk berfungsi. Kemukakan dalam bentuk persentase atau angka sebenarnya.
8.      Pengoperasian dan Lingkungan
Dimana komputer akan ditempatkan, dimana terminal-terminal yang interaktif ditempatkan, dan siapa yang akan menggunakannya.
9.      Kompatibilitas, Pengantarmukaan
Jelaskan jika fasilitas antar komputer dibutuhkan, adakah alat-alat yang harus disatukan, atau jika pengiriman akses dibutuhkan. Jika sistem hanya dapat berjalan dengan komputer yang ada, atau harus dapat deprogram dengan bahasa yang spesifik, semua dokumen dinyatakan di dalam bagian ini.
10.  Reliabilitas, Ketersediaan
Tulis penggambaran waktu diantara kegagalan-kegagalan (Meantime between Failures / MTBF), waktu untuk perbaikan (Meantime to Repair / MTTR) dan persentase tambahan yang diperlukan. Semua manufaktur menyatakan penggambaran ini untuk hardware mereka.
11.  Pengantarmukaan dengan Pemakai
Rincikan pengalamanpengalaman yang dibutuhkan user dalam menggunakan komputer, jelaskan bagaimana menangani sistem kapada user yang baru.
12.  Pengaruh Organisasi
Departemen-departemen apa yang akan sangat berpengaruh dan seberapa jauh cara kerja mereka harus berubah. Bagaimana sistem yang baru dapat berkomunikasi dengan sistem manual yang ada.
13.  Pemeliharaan dan Dukungan
Jaminan-jaminan yang dibutuhkan : berapa lama, sampai kapan, bagaimana pengiriman.
14.  Dokumentasi dan Pelatihan
Rincikan semua dokumendokumen umum dan / atau pelatihan yang dibutuhkan.
15.  Keuntungan (hanya RFP)
Jika RD adalah RFP dalam situasi yang kompetitif, mintalah data dari penjual yang menjelaskan mengapa dokumen tersebut harus dipilih. Minta data yang relevan dari penjual yang berpengalaman, komitmen, metodologi proyek, contoh-contoh proyek yang sukses, dan referensi dimana anda dapat menghubungi penjual tersebut.
16.  Persyaratan dan Kondisi
Menyatakan syarat untuk seleksi, kapan dan bagaimana akan dilakukan.

Software system requirement sering dibedakan dalam 2 katagori yaitu Functional requirement, Non Functional requirement dan domain requirement dengan masing-masing penjelasannya sebagai berikut:

1.      Functional Requirement : Merupakan penjelasan tentang layanan yang perlu disediakan oleh sistem, bagaimana sistem menerima dan mengolah masukan, dan bagaimana sistem mengatasi situasi-situasi tertentu. Selain itu kadang-kadang juga secara jelas menentukan apa yang tidak dikerjakan oleh sistem.Functional requirement menggambarkan system requirement secara detil seperti input, output dan pengecualian yang berlaku. Contoh dalam kasus peminjaman buku di perpustakaan:

·         Pengguna bisa mencari semua informasi tentang buku atau bisa memilihsalah satu dari informasi tentang buku
·         Semua peminjam memiliki pengenal yang unik
·         Sistem mampu catat transaksi peminjaman, pengembalian dan denda secaralengkap
·         Hari libur bisa di-set sejak awal, dan bisa menerima perubahan denganotoritas khusus
·         Harus komplit ( kebutuhan layanan jelas dan lengkap) dan konsisten (tidakkontradiksi dengan yang didefinisikan)

Masalah yang mungkin terjadi dalam menyusun functional requirement adalah:

1. Diintepretasikan/diartikan berbeda oleh user atau developer
2. Hasil intepretasi sering tidak menjawab kebutuhan klien
3. Untuk sistem yang besar, kelengkapan kebutuhan dan konsisten sulit dicapaikarena kerumitan   sistem
4. Perlu analisis yang dalam dan menyeluruh untuk mengurangi kesalahan

2.      Non-functional Requirement : Secara umum berisi batasan-batasan pada pelayanan atau fungsi yang disediakan oleh sistem. Termasuk di dalamnya adalah batasan waktu, batasan proses pembangunan, standar-standar tertentu.

Non functional requirement dibagi menjadi 3 tipe yaitu:

1. Product req. berkaitan dengan kehandalan, kecepatan, kemudahan digunakan, kapasitas memori yang dibutuhkan dan efisiensi sistem
2. Organisational req. berkaitan dengan standar, bahasa pemrograman dan metode rancangan yang digunakan.
3. External req. berkaitan dengan masalah etika penggunaan, interoperabilitas dengan sistem lain, legalitas, dan privasi.


Sumber :
·         wsilfi.staff.gunadarma.ac.id

Nama   : Riska Widya Wardani
NPM   : 12109982
Kelas   : 4KA18